SEBUTAN-SEBUTAN YANG BERBEDA PADA AYAM DI DALAM BAHASA JAWA BERDASARKAN PADA USIA DAN FISIKNYA

Anak Ayam atau Kuthuk

Terkait Dengan Sebutan Atau Nama Yang Berbeda Pada Ayam Di Dalam Bahasa Jawa Berdasarkan Usia Dan Fisiknya

Ayam menjadi hewan ternak yang paling banyak dipelihara oleh manusia, termasuk juga di Indonesia. Unggas yang satu ini cukup mudah untuk dipelihara, dan pakannya juga mudah didapat dan memiliki harga yang murah. Bahkan hewan yang satu ini juga dapat memakan makanan sisa dari manusia. Ia juga dapat memakan hewan-hewan kecil. Di Indonesia, hewan ini memiliki nama yang berbeda-beda. Dalam Bahasa Jawa, unggas yang satu ini disebut pitik dan untuk Bahasa Jawa yang lebih halus atau krama inggil disebut ayam. Pitik ini juga merupakan Nama untuk hewan ini secara keseluruhan. Namun, ada lagi sebutan dari hewan yang satu ini dalam Bahasa Jawa berdasarkan pada usia dan ukuran tubuh ayam. Dibawah ini adalah sebutan-sebutan pada ayam yang berbeda di dalam Bahasa Jawa berdasarkan usia dan fisiknya:

  • Kuthuk

Anak Ayam atau Kuthuk

Kuthuk merupakan penyebutan dalam Bahasa Jawa untuk anak ayam. Sebutan ini melekat pada ayam mulai dari menetas hingga remaja, kira-kira sampai usia 1,5 bulan. Pada kuthuk masih terdapat bulu-bulu halus dan kecil anak ayam. Kemudian mulai berganti dengan bulu dewasa yang berukuran lebih besar.

  • Dara

Ayam Betina Remaja Atau Dara

Nama kedua dari ayam dalam Bahasa Jawa adalah dara. Penyebutan huruf “a” seperti “o”. Pada masa ini bulu ayam adalah bulu dewasa. Namun kadang kala terdapat ayam yang bulunya tumbuh lambat atau belum tumbuh menyeluruh pada tubuh ayam yang disebabkan karena genetik ayam. Seperti halnya manusia, ada yang memiliki rambut lebat, dan ada juga yang jarang dan tipis. Nama dara ini digunakan untuk ayam muda betina yang belum siap kawin.



  • Lancur

Ayam Jantan Remaja Atau Lancur

Untuk sebutan ayam jantan muda adalah lancur. Ayam dengan nama lancur ini memiliki perubahan fisik sama dengan ayam dara. Bulu dewasa sudah tumbuh termasuk juga pada ekornya dan mulai tumbuh bulu surai yang indah. Pada usia ini si jantan juga belum siap kawin dan mulai berlatih berkokok.

  • Babon

Pitik babon, orang Jawa sering menyebut ayam betina sudah siap atau telah kawin. Pada masa ini ayam bisa dikatakan sudah tua dan akan mulai mencari pasangan untuk bereproduksi dan menghasilkan telur yang nantinya dierami agar dapat menetas. Sebutan babon juga sering digunakan untuk menyebut sudah siap bereproduksi.

  • Jago

Jago menjadi nama dari ayam jantan yang sudah siap atau telah kawin. Sebutan ini juga digunakan dalam Bahasa Indonesia. Tanda ayam jago adalah ia sudah berkokok dan mulai mencari pasangan untuk dikawini. Ketika telah tua, fisik dari ayam jago juga berubah, diantaranya tumbuhnya jalu dan cengger yang makin besar dan berwarna merah tua untuk ayam jago biasa. Untuk ayam jago cemani tentunya cenggernya berwarna hitam ya!. Tumbuhnya jalu dan berubahnya cenggger menjadi warna merah tua juga terdapat pada ayam babon.

Demikian informasi singkat tentang “Sebutan-sebutan Yang Berbeda Pada Ayam Di Dalam Bahasa Jawa Berdasarkan Usia Dan Fisiknya”. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih!