KEPITING TAPAL KUDA ATAU BELANGKAS, HEWAN BERDARAH BIRU YANG MEMPUNYAI MANFAAT BESAR DALAM DUNIA MEDIS

Kepiting Tapal Kuda Atau Belangkas

Belangkas atau kepiting tapal kuda adalah kelompok hewan bercangkang keras yang memiliki habitat di pantai hingga laut dangkal. Dulu, hewan yang juga dikenal dengan nama mimi ini biasa dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Tapi hanya sedikit bagian dari belangkas yang dapat dikonsumsi, sisanya beracun dan dapat memberi efek memabukkan pada manusia. Dan saat ini di Indonesia, hewan ini termasuk sebagai satwa dilingdungi, karena semakin langka dan terancam kelestariannya. Jadi sudah tidak diperbolehkan untuk menangkap, menjual, serta mengkonsumsinya. Dalam dunia medis, ekstrak plasma dari darah hewan ini mempunyai manfaat dalam dunia medis manusia, yaitu sebagai pendeteksi penyakit meningitis dan gonore, serta bisa digunakan sebagai bahan pembuat serum anti toksin.

Info Tentang Kepiting Tapal Kuda Atau Belangkas

Kepiting Tapal Kuda Atau Belangkas
Sumber Gambar : https://ms.wikipedia.org/wiki/Belangkas

Belangkas, mimi (jantan), mintuna (betina), atau kepiting tapal kuda merupakan nama dari sekelompok hewan bercangkang keras dari suku atau family Limulidae. Hewan bercangkang ini tergolong sebagai hewan purba. Ia telah ada sekitar 400-250 juta tahun yang lalu. Terdapat 4 marga atau genus dari kepiting tapal kuda, yaitu: Carcinocoscorpius, Limulus, Mesolimulus, serta Tachypleus. Namun saat yang masih hidup sampai kini hanya dari 3 marga saja, untuk marga Mesolimulus telah punah.

Dari 3 marga hewan yang biasa disebut belangkas ini terdapat 4 spesies, antara lain: Carcinocoscorpius rotundicauda, Limulus polyphemus, Tachypleus gigas, serta Tachypleus tridentatus. Di Indonesia ada 3 spesies dari belangkas, yaitu Carcinocoscorpius rotundicauda (belangkas tiga duri), Tachypleus gigas (mimi bulan), serta Tachypleus tridentatus (mimi ranti).

Belangkas termasuk sebagai hewan monogami, hewan-hewan ini seringkali terlihat bersama. Habitat dari hewan-hewan ini adalah wilayah pantai berair payau hingga tingkat keasinan rendah, serta kawasan mangrove. Mimi dan mintuna lebih banyak beraktivitas didasar perairan untuk berburu mangsa yang berupa biota perairan muara sungai, wilayah mangrove serta pantai.

Dulu, belangkas biasa dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Tapi hanya sedikit bagian dari belangkas yang dapat dikonsumsi, sisanya beracun dan dapat memberi efek memabukkan pada manusia. Untuk saat ini, belangkas termasuk sebagai satwa dilingdungi. Hal ini karena ia semakin langka dan terancam punah. Jadi sudah tidak diperbolehkan untuk menangkap, menjual, serta mengkonsumsinya.

Selain dikonsumsi, belangkas juga mempunyai manfaat dalam dunia medis. Ekstrak plasma dari darah belangkas mempunyai manfaat dalam dunia medis manusia, yaitu sebagai pendeteksi penyakit meningitis dan gonore, serta bisa digunakan sebagai bahan pembuat serum anti toksin.



 

Mengetahui Morfologi Dari Belangkas

Kepiting tapal kuda ini tergolong sebagai hewan tanpa tulang belakang atau biasa disebut invertebrata. Bagian punggung dari hewan ini ditutupi oleh cangkang keras yang cembung seperti mangkok terbalik. Cangkang dari hewan ini terbagi menjadi dua, yaitu bagian depan yang besar dan bagian belakang yang berukuran lebih kecil. Bagian cangkang depan juga sebagai kepala dari si belangkas, dimana terdapat mata dibagian atas atau sisi cembung dari cangkang belangkas. Lalu untuk bagian cangkang belakang yang terpisah dan mempunyai ukuran lebih kecil terdapat duri-duri tajam pada sisi kanan dan kiri, dan dibaliknya terdapat bagian tubuh berupa perut hingga dubur serta tempat menempelnya ekor.

Jumlah kaki dari belangkas adalah 8, dan terletak dibalik cangkang besar sisi kepalanya. Ujung kaki belangkas terbagi dua seperti capit dan mempunyai ujung runcing. Dibagian belakang tubuhnya terdapat ekor panjang, lurus dan kaku berbentuk segitiga dengan ujung yang runcing.

Belangkas mempunyai darah yang mengandung tembaga, dan mempunyai warna biru. Darahnya ini berbeda dengan kebanyak darah hewan dan manusia yang mana mempunyai warna merah. Ekstrak darah biru dari belangkas atau Haemocyte lysate dimanfaatkan dalam dunia medis untuk mendeteksi meningitis dan gonore, juga bisa digunakan sebagai bahan pembuat serum anti toksin.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Kepiting Tapal Kuda Atau Belangkas, Hewan Berdarah Biru Mempunyai Manfaat Besar Dalam Dunia Medis”. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem (KSDAE). “Belangkas, Tahu Kah Kamu?”. http://ksdae.menlhk.go.id/info/7664/belangkas,-tahu-kah-kamu-?.html (diakses 05 Mei 2022).

Radio Republik Indonesia (RRI). “Belangkas, Hewan Purba Penyelamat Jutaan Manusia”. https://rri.co.id/samarinda/pendidikan/iptek/1306834/belangkas-hewan-purba-penyelamat-jutaan-manusia?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign

Wikipedia. “Belangkas”. https://id.wikipedia.org/wiki/Belangkas