Kebanyakan orang yang tinggal di desa, tahu tanaman jaranan atau kuda. Tanaman dengan habitus pohon ini biasa dijadikan sebagai pagar oleh orang-orang desa. Perkembang-biakan yang mudah lewat stek batang serta tidak perlu perawatan ketika sudah tumbuh menjadi beberapa alasan tumbuhan ini banyak dijadikan tanaman pagar pembatas lahan. Selain dimanfaatkan sebagai pagar, pohon jaranan atau kuda juga mempunyai nilai manfaat lainnya. Daunnya bisa dijadikan pakan ternak ruminansia (kambing, kuda, domba, serta kelinci). Tumbuhan ini juga bisa dijadikan sebagai obat, yaitu getah segarnya. Getah yang sudah lama dan lengket juga bisa dijadikan perekat. Lalu bagian kayu dari tanaman ini yang tergolong lunak juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat topeng atau juga dijadikan kayu bakar.
Ragam Info Tentang Pohon Kuda Atau Jaranan
Pohon jaranan atau kuda (Lannea coromandelika) adalah spesies tanaman dengan habitus pohon bermarga Lannea dari suku Anacardiaceae. Tanaman ini tersebar secara luar di Indonesia. Ia biasa dimanfaatkan oleh penduduk sebagai tanaman pembatas atau patok tanah atau lahan pertanian. Terdapat banyak nama dari tanaman kuda dalam berbagai Bahasa Daerah, diantaranya: Jaranan, kudo, serta ki jaran (Jawa), kedondong lalaki (sunda), kedondong laki (Betawi), kayu Jawa, kayu China, tamatte (Sulawesi), banten (NTT), reo (Flores) dll.
Tumbuhan jaranan bisa diperbanyak lewat stek batang. Ia juga tergolong sebagai tanaman yang kuat, dapat tumbuh di wilayah dataran rendah hingga dataran tinggi, bisa tumbuh di wilayah dekat sumber air atau tempat minim air ketika sudah dewasa, serta tidak membutuhkan banyak perawatan ketika dewasa. Ia juga bisa ditanam pada lahan dengan tanah lempung, berpasir, hingga tanah berkerikil. Mudahnya menanam tumbuhan ini membuatnya sering dijadikan tanaman pembatas lahan serta peneduh jalan.
Selain sebagai tanaman pagar, nilai manfaat yang dimiliki pohon jaranan juga banyak. Daun dari tanaman ini bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia (kambing, kuda, domba, serta kelinci). Getah yang sudah lama dan lengket juga bisa dijadikan perekat. Lalu bagian kayu dari tanaman ini yang tergolong lunak juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat topeng atau juga dijadikan kayu bakar. Tumbuhan ini juga mempunyai nilai guna sebagai obat. Getah tanaman yang masih segar, hasil perasan dari batang tanaman bisa dijadikan obat tetes mata, belekan, sakit gigi, serta luka sayat. Selain itu, tanaman ini juga bisa dimanfaatkan untuk penawar bisa (racun) dari gigitan serangga.
Morfologi Dari Tanaman Jaranan Atau Kuda
Tanaman ini mempunyai habitus pohon dengan tinggi bisa melebihi 10 meter. Batang tanaman tegak dengan sedikit bercabangan. Ia mempunyai pepagan (kulit batang terluar) berwarna abu-abu hingga kecokelatan. Kulit batang mudah tebal, ulet, serta mudah dikelupas dan dipisahkan dari batangnya. Kayu ini mempunyai teras berwarna putih, kemudian untuk gubalnya berwarna cokelat hingga kehitaman. Batang tanaman ini saat masih basah atau segar sulit untuk dipatahkan secara langsung atau bisa dikatakan lentur. Saat dipotong atau dilukai, batang mengeluarkan getah bening seperti air. Kemudian getah batang akan mengental dan berubah warna menjadi kuning hingga kecokelatan dan bening / transparan. Perakaran dari tanaman ini banyak, panjang dan menancap dalam ketanah, serta kuat.
Perdaunan dari tumbuhan jaranan adalah daun majemuk. Daun menempel pada tangkai utama yang panjang. Letak daun berpasangan, satu daun di bagian ujung tidak ada yang sejajar. Bentuk daun oval, lemas, agak bergelombang, pertulangan daun menyirip, ujung daun lancip. Daun muda mudah untuk dipatahkan. Daun jaranan berwarna hijau terang saat muda dan hijau gelap ketika tua pada sisi atasnya, lalu untuk sisi bawah berwarna hijau terang hingga hijau gelap dan pucat.
Pohon jaranan yang sudah tua juga menghasilkan bunga. Perbungaan dari tanaman ini adalah bunga majemuk dan tumbuh dari batang tempat bekas ketiak daun serta dekat dengan ujung tanaman. Bunga berwarna putih gading atau cream. Mahkota mempunyai empat cangap atau petal. Untuk kelopak bunga berbentuk seperti mangkok. Benang sari bertangkai putih hingga putih tulang dengan kepala yang berwarna kuning. Ukuran bunga kecil dan menempel pada tandan yang panjang serta banyak cabang. Buah dari tanaman jaranan berbentuk oval, dan berwarna hijau pucat.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Pohon Kuda Atau Jaranan Yang Biasa Dijadikan Pagar Juga Bisa Dijadikan Obat”. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
KEHATI (Keanekaragaman Hayati) Daerah Istimewa Yogyakarta. “Jaranan”. http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/jaranan (diakses 04 Agustus 2022).
Wikipedia. “Pohon Kuda”. https://id.wikipedia.org/wiki/Pohon_kuda