Dalam dunia pertanian, gulma menjadi salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh para petani. Keberadaannya dianggap menganggu karena ikut mengambil nutrisi dari tanaman pertanian, atau juga mengganggu pertumbuhan tanaman pertanian utama. Tumbuhan gulma ini pun kerap kali dibasmi dengan cara disemprot racun herbisida, dicabut, dipotong dll. Walau dianggap sebagai pengganggu, banyak juga jenis gulma yang mempunyai nilai guna, salah satunya gulma rumput merak.
Deskripsi Serta Manfaat Dari Rumput Merak
Rumput merak merupakan spesies tanaman rumput bermarga Themeda, famili Poaceae yang kerap dianggap sebagai gulma dalam pertanian. Disebut dengan rumput merak, karena rangkaian daunnya melebar seperti ekor merak ketika mekar. Nama ilmiah dari rumput merak adalah Themeda arguens. Ada banyak sebutan lain dari rumput merak di berbagai bahasa daerah di Indonesia, diantaranya: curungceung (Kangean), kakasangan atau kasang beureum atau ramo kasang (Sunda), rebha bhajhang-bhajhang atau rebha jhang-bhajhang atau rebha jhang pele atau rebha lampejhang (Madura), rumpuik suntieng putieh (Minang), rumput genung (Sasak), suket merakan atau suket merak-merakan (Jawa), tebuna manek (Timor), tegalngana (Ternate), dsb. Lalu untuk di Bahasa Inggris, nama dari rumput ini adalah lesser tasselgrass.
Tumbuhan ini banyak tumbuh di wilayah tropis bumi (Asia, Australia, Kepulauan Pasifik, serta Amerika Selatan). Ia tergolong sebagai tanaman yang mudah tumbuh dan juga kuat. Rumput merak bisa hidup di wilayah dataran rendah hingga dataran tinggi 1.200 mdpl di tanah berpasir, lempung, liat, serta kapur. Rumput ini menyukai area terbuka yang mendapat banyak sinar matahari seperti padang rumput, pematang lahan pertanian, tepi sungai, tepi jalan dll. Tapi, ia juga bisa tumbuh di area yang agak teduh.
Tanaman rumput merakan menjadi salah satu gulma yang ada dalam pertanian. Namun dibalik keburukannya tersebut, rumput merak juga mempunyai nilai guna atau manfaat. Rumput merak bisa dijadikan sebagai pakan ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, kelinci, rusa, dll. Akar dari tanaman rumput merak juga bisa dijadikan obat luar untuk sakit pinggang atau encok, serta penyubur atau tonik rambut.
Morfologi Dari Rumput Merak
Rumput merak mempunyai batang tegak berwarna kemerahan, ungu atau kekuningan dengan tinggi yang bisa mencapai 120 cm. Batang tanaman ini beruas-ruas, berbentuk silindirs hingga agak pipih, dan mempunyai bulu berwarna putih di ujung ruas.
Daun merupakan daun tunggal, bentuknya pita yang memanjang dan semakin memngecil hingga ke ujung, ujungnya yang runcing. Warna dominan daun hijau, dan ungu atau kemerahan dibagian tepi daun dan ujung. Alur pertulangan daunnya lurus. Panjang daun antara 5-30 cm, dan lebarnya 4-7 mm. Sisi bawah daun di bagian pangkal berbulu putih. Daun rumput merakan mempunyai pelepah yang panjang. Rangkaian daun rumput merak berbentuk seperti ekor merak yang merak terdapat pada ujung tanaman. Untuk bagian ruas batang, hanay beberapa lembar daun dibagian sisi kanan dan kiri batang.
Bunga dari rumput merak tumbuh dari ujung tanaman dan ketiak daun. Bunga terlindung oleh anak seludang berbentuk lanset dengan panjang 2,5-3,5 cm. Ia mempunyai bunga berkelamin ganda (dwiseksual). Dimana dalam satu bunga terdapat dua alat kelamin (jantan dan betina).Tiap bunga mempunyai 3 benang sari dengan 2 kepala putik. Buah (spikelet) dari rumput merakan berbentuk eliptis atau hampir bulat torak, dan berukuran kecil. Buah gugur beserta dengan bagian dari tangkai.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Rumput Merak Yang Dianggap Sebagai Gulma Juga Mempunyai Nilai Guna“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Biodiversity Warriors KEHATI. “Rumput Merak”. https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/artikel/rumput-merak/ (Diakses 09 Agustus 2022).
Wikipedia. “Rumput Merakan”. https://id.wikipedia.org/wiki/Rumput_merakan
