Penjualan dari gabah tidak hanya ketika masih basah, ia juga sering dijual ketika telah dikeringkan. Mengetahui bagaimana karakteristik dari gabah yang berkualitas tidak hanya penting bagi petani, dan pengepul atau tengkulak. Untuk konsumen yang ingin mengetahui bagaimana ciri gabah yang berkualitas juga penting ketika ingin membelinya dalam bentuk belum digiling. Sebab hal ini dapat berpengaruh terhadap kualitas beras yang didapatkan setelah penggilingan.
Karakteristik Dari Gabah Atau Bulir-bulir Biji Padi Yang Berkualitas
- Gabah yang berkualitas baik yang telah tua umumnya memiliki warna kuning, dan akan berubah menjadi sedikit kuning pucat ketika telah kering. Untuk gabah yang berwarna hijau menandakannya masih muda, basah dan belum siap panen. Namun pada saat panen tentu tidak semuanya berwarna kuning, dan ada yang masih berwarna hijau. Tetapi itu tidak masalah jika hanya sebagian kecil yang berwarna hijau. Lalu untuk gabah yang memiliki banyak warna coklat ke abu-abuan juga tidak baik, sebab itu merupakan salah satu indikasi banyak yang gabuk atau tidak berisi. Namun tanda ini tidak berlaku untuk gabah dari ketan hitam. Sebab ia memiliki warna kulit yang berbeda, yaitu hitam ketika kering.
- Tingkat keras biji juga menjadi salah satu tanda dari gabah yang berkualitas. Sebab butiran padi yang berkualitas memiliki kekerasan yang cukup. Padi yang keras meskipun baru saja dipanen juga menjadi salah satu tanda bahwa kadar air dalam gabah rendah. Meskipun nantinya akan bertambah keras lagi ketika telah dikeringkan. Tetapi tidak ada salahnya jika membeli padi yang kadar airnya rendah, sebab tidak cepat tumbuh akar bahkan tumbuh menjadi tanaman jika tidak segera dijemur. Untuk yang membeli gabah yang sudah dikeringkan, biasanya dites dengan kekuatan gigitan manusia, ketika telah keras ia hanya patah menjadi dua bagian dan tidak mudah hancur, maka bisa dikatakan padi sudah kering.
- Bentuk biji padi yang berkualitas yaitu bagian tengahnya cembung dan terlihat penuh. Biji padi atau gabah yang pipih bisa mengindikasikan bahwa ia tidak berisi alias gabuk. Dalam setiap panen, tentu juga ada padi yang gabuk, namun kalau jumlahnya hanya sangat sedikit tentu tidak masalah.
- Tidak terdapat jamur pada biji-biji gabah. Jamur ini bisa terjadi karena kondisi biji yang basah dan lembab. Terdapat dua warna dari jamur ini pada gabah, pertama adalah putih dan yang kedua orange atau jingga. Jamur putih ini muncul pada kulit dan bisa menyebabkan gabah tumbuh akar bahkan menjadi tanaman. Jamur ini masih bisa diatasi dengan cara segera mengeringkannya. Sedangkan jamur berwarna jingga, adalah tanda gabah yang membusuk dan kemungkinan menjadi beras ketika digiling adalah berkualitas rendah, bahkan mungkin tidak menghasilkan butiran beras.
- Ciri berikutnya dari gabah yang berkualitas adalah tidak terdapat bercak hitam pada ujung-ujung kulit gabah. Tanda ini bisa disebabkan karena gabah terkena air hujan dan kemudian mengering karena sinar matahari secara sering. Meskipun tanda hitam ini menjadi tanda jamur mati, namun ini bisa menjadi kemungkinan beras memiliki kualitas yang kurang baik.
Gabah yang merupakan nama lain dari biji tanaman padi akan menjadi bagian dari tanaman padi yang masih harus melewati proses pengolahan berikutnya sebelum dapat dimasak. Setidaknya masih ada dua tahap lagi setelah gabah dirontokkan dari tangkainya, yaitu dikeringkan, lalu ditumbuk atau diselep (giling).
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Karakteristik Atau Ciri-ciri Gabah Berkualitas”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.