TANAMAN WARU TIDAK SEKEDAR MENJADI VEGETASI LIAR SAJA, IA JUGA SERING DITANAM DENGAN BERBAGAI TUJUAN

Waru menjadi salah satu kelompok tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Tanaman yang dikenal dengan bentuk daun yang menyerupai hati ini tumbuh secara liar mulai dari kawasan pantai, hingga dataran tinggi. Perkembang-biakan dari tanaman ini bisa secara vegetatif melalui stek batang, dan juga generatif lewat biji serta tunas baru. Tanaman waru tidak sekedar menjadi vegetasi liar saja, ia juga biasa ditanam oleh masyarakat dengan berbagai tujuan. Untuk lebih mengenal tanaman waru, baca pada artikel dibawah.

Tentang Tanaman Waru Yang Sering Ditanam Dengan Berbagai Tujuan

Waru merupakan sebutan dari beberapa tanaman dengan batang berkayu dan tinggi anggota marga Hibiscus, suku Malvaceae. Tanaman yang satu ini cukup dikenal luas oleh masyarakat di Indonesia dan juga banyak Negara Tropis di Dunia, mulai dari Asia, Afrika, Australia, Oceania. Hal ini karena ia memang jenis tanaman tropis.Ada banyak sebutan dari tanaman ini di Indonesia, diantaranya baru, baru dowongi, haru, halu, faru, fanu dan masih banyak lagi yang lainnya.

Terdapat beberapa jenis tanaman dari marga Hibiscus yang memiliki morfologi serupa dan juga biasa disematkan nama waru, antara lain: Hibiscus tiliaceus (waru) , Hibiscus similis (waru gunung), Hibiscus macrophyllus (waru lanang), Hibiscus populnea (waru laut), Hibiscus mutabilis (waru landak).

Tanaman ini tumbuh sering tumbuh secara liar di kawasan pesisir, hutan (pantai, dataran rendah, hingga dataran tinggi), pekarangan, pematang ladang pertanian, dsb. Memiliki batang berkayu yang kualitasnya baik, sehingga waru juga sering ditanam untuk tujuan dimanfaatkan batangnya sebagai material bangunan dan juga furniture. Pohon waru juga biasa ditanam sebagai tanaman pagar, hingga dijadikan tanaman hias dalam bentuk bonsai. Untuk perkembang-biakan dari tanaman ini bisa lewat stek batang (vegetatif), atau juga melalui biji dan tunas (generatif).

Vegetasi ini memiliki toleransi yang baik terhadap lingkungan. Ia dapat tumbuh di daerah minim air atau cenderung kering, dan juga basah. Waru juga bisa tumbuh ditanah lempung, pasir, hingga berbatu. Ia juga mampu hidup dilahan yang memiliki air asin seperti kawasan pantai dan juga air tawar. Untuk ketinggian tempatnya bisa di dataran rendah dan juga dataran tinggi hingga 1.000 mdpl.



Morfologi Umum Dari Tanaman-tanaman Waru

Tanaman waru memiliki morfologi yang mudah dikenali. Tinggi dari tanaman ini dapat mencapai 15 meter. Ia memiliki batang berkayu dengan kulit abu-abu gelap hingga cokelat. Saat tumbuh di tempat yang subur dan memiliki kandungan air yang cukup, ia bisa memiliki batang yang tinggi namun dengan tajuk yang sempit. Sementara jika tumbuh dikawasan gersang dan kurang subur, akan berbatang pendek dan memiliki tajuk lebar. Batang dari tanaman waru yang besar juga berbanir pada bagian bawah.

Daun tanaman waru juga begitu familiar. Flora ini memiliki daun lebar berbentuk oval hingga membulat dan berbentuk hati. Lebar daun dapat mencapai 19 cm. Daun merupakan daun tunggal yang bertangkai panjang. Warna daun hijau, dan ada juga kultivar yang memiliki daun berwarna merah. Daun muda ada yang berwarna hijau terang, dan ada juga yang berwarna merah. Bagian atas daun halus dan rata, lalu bagian bawahnya kasar, berbulu, serta berwarna pucat dengan pertulangan yang timbul.

Tumbuhan ini juga termasuk dalam kelompok tumbuhan berbunga. Bunga yang dimiliki tanaman waru berukuran besar dengan mahkota berwarna kuning, putih, jingga, atau juga merah. Warna pangkal mahkota berwarna gelap, bisa ungu atau juga merah gelap. Lembaran mahkota lebar dan juga berjumlah banyak. Kelopak bunga berwarna hijau, lebar dengan taju mulai dari 8-11. Bunga ada yang berdiri sendiri atau tunggal, dan juga majemuk, atau berkelompok dalam satu tandan panjang yang bercabang.

Ketika mahkota telah tanggal atau jatuh, maka dapat tumbuh buah. Buah berbentuk oval dan terbagi menjadi lima katup. Buah mulanya berwarna hijau terang, kemudian menjadi hijau gelap ketika semakin berumur, hingga akhirnya menjadi cokelat saat tua. Didalam ruang-ruang buah terdapat biji berukuran kecil berwarna cokelat gelap saat kering dan berbentuk seperti jantung atau hati.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tanaman Waru Tidak Sekedar Menjadi Vegetasi Liar Saja, Ia Juga Sering Ditanam Dengan Berbagai Tujuan. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Wikipedia. “Waru”. https://id.wikipedia.org/wiki/Waru (diakses 04 Maret 2022).

  “Waru Laut”.  https://id.wikipedia.org/wiki/Waru_laut